Rabu, 25 September 2013

Akibat Bubble Property di China

Akibat Bubble Property di China - Sudah terlalu banyak ulasan mengenai akibat dari bubble sektor properti yang menimpa Negara China. Meledaknya sektor perumahan ini berujung pada masalah perkotaan yang ditandai dengan munculnya kota-kota hantu. Karena ada ratusan ribu apartemen dan pusat-pusat belanja berukuran besar dan megah, kosong melompong tak berpenghuni.

Akibat Bubble Property di China

Ironis memang, disaat rencana Pemerintah China yang akan merelokasi 250 juta orang dari perdesaan ke kota-kota dalam kurun 20 tahun mendatang. Tapi sebelum itu terjadi, rencana ini terdistorsi oleh sejumlah faktor unik.

Di tambah, kelas menengah China yang menikmati kenyamanan berinvestasi di sektor properti. Bayangkan saja, mereka membeli apartemen, dengan mengharapkan keuntungan dari meningkatnya nilai apartemen dan sewaktu-waktu dapat tinggal di aset properti tersebut tanpa menghiraukan pajak rumah atau properti tersebut. Hasilnya, adalah jelas sebuah tingkat kekosongan yang semakin tinggi akibat investasi yang bersifat spekulatif ketimbang pemenuhan kebutuhan riil masyarakat.

Meskipun sulit untuk mendapatkan data tingkat kekosongan apartemen dan pusat belanja di Negara China, tentu ada sangat banyak contoh anekdot di seluruh negeri saat ini. Sebuah contoh yang terlalu khas misalnya adalah Chenggong, sebuah kota baru yang direncanakan akan dihuni oleh 1,5 juta penduduk dari luar Kunming. Kemudian kota ini akan menjadi rumah bagi Universitas Yunan dengan jumlah mahasiswa sebanyak 170.000 orang dari berbagai ragam fakultas, dengan dilengkapi pusat pemerintahan baru dan kawasan industri ringan yang ada. Kota ini juga terhubung dengan stasiun kereta api baru berkecepatan tinggi dan juga dua jalur metro yang menghubungkan pusat kota bersejarah tersebut.

Kota Chenggong mengalami pertumbuhan ekonomi 6 persen per tahun. Tampaknya memang ada banyak kegiatan yang memicu aktifitas investasi dan juga bisnis, akan tetapi di sini terdapat sejumlah bangunan yang kosong. Kebijakan pajak rumah yang menyebabkan hal ini terjadi, tidak ada pajak properti lokal sehingga kota memperoleh sebagian besar pendapatan mereka dari pengembangan lahan itu sendiri. Insentif untuk sewa lahan yang luas karena penjualan tanah dianggap ilegal di China, sementara adanya fasilitas dan layanan masyarakat justru diabaikan.

0 komentar:

Posting Komentar